Kisah "Kwitansi" yang Jadi Uang: Mengapa Emas & Perak Pensiun Jadi Alat Tukar?
Di artikel sebelumnya (Saat Perak Jadi Uang Jajan: Cerita Menarik Koin Dirham di Masa Lalu), kita sudah tahu bahwa uang kertas berawal dari ide sederhana: surat bukti atau kwitansi titipan emas dan perak. Ide ini jenius, karena ringan dan praktis.
Dulu, setiap surat bukti atau uang kertas itu benar-benar dijamin. Kamu bisa datang ke bank, menyerahkan uang kertasmu, dan menukarnya kembali dengan kepingan logam mulia. Sistem ini dikenal sebagai Standar Emas atau perak, yang membuat masyarakat merasa aman karena uang mereka dijamin oleh logam berharga di brankas negara.
1. Ketika Kertas Lebih Mudah dari Logam
Bayangkan kamu adalah sebuah negara yang butuh banyak dana untuk membangun jalan, sekolah, dan proyek besar lainnya. Kamu punya dua pilihan:
- • Menambang emas dan perak lebih banyak, tetapi butuh waktu lama dan biayanya mahal.
- • Mencetak lebih banyak uang kertas.
Banyak negara akhirnya memilih cara yang lebih praktis, yaitu mencetak uang lebih banyak daripada cadangan logam yang mereka miliki.
Awalnya terlihat aman, seperti menjual 100 tiket untuk konser dengan 50 kursi. Selama 100 orang itu tidak datang bersamaan, semuanya terlihat baik-baik saja. Tapi kalau mereka datang bersamaan... pasti kacau!
2. Saat Dunia Mulai Kehilangan Kepercayaan
Setelah Perang Dunia II, sistem keuangan global mulai berpusat pada dolar AS, yang dijanjikan dapat ditukar dengan emas. Namun ketika pencetakan uang melebihi cadangan logamnya, banyak negara mulai menagih kembali logam mulia yang dijaminkan. Cadangan pun menipis, dan akhirnya kepercayaan dunia mulai berubah.
3. Hari Saat Dunia Berubah Selamanya
Pada 15 Agustus 1971, Presiden AS Richard Nixon mengumumkan bahwa dolar tidak lagi bisa ditukar dengan logam mulia apa pun. Peristiwa ini dikenal sebagai Nixon Shock, dan sejak saat itu dunia resmi memasuki era Uang Fiat, yaitu uang yang nilainya hanya berdasarkan kepercayaan, bukan logam yang menjaminnya.
Selamat Datang di Zaman Uang Fiat
Sejak 1971, semua mata uang dunia termasuk Rupiah tidak lagi didukung oleh emas atau perak. Lalu apa yang memberi nilai pada uang sekarang? Jawabannya adalah kepercayaan terhadap sistem yang menetapkannya. Masalahnya, uang fiat bisa dicetak kapan saja, sehingga nilainya bisa tergerus oleh inflasi.
Peran Baru Emas dan Keistimewaan Perak
Inilah alasan banyak orang kini kembali melirik logam mulia sebagai bentuk perlindungan nilai di tengah ketidakpastian ekonomi. Biasanya, emas menjadi pilihan utama. Namun perak punya keunikan tersendiri:
- • "Uang Asli" yang Terjangkau: Seperti emas, perak memiliki sejarah panjang sebagai alat tukar, tetapi dengan harga yang jauh lebih terjangkau.
- • Punya Dua "Mesin" Penggerak: Selain sebagai penyimpan nilai, perak juga dibutuhkan di berbagai industri modern, mulai dari panel surya, kendaraan listrik, hingga perangkat elektronik.
- • Potensi Kenaikan: Karena permintaan industri yang terus meningkat dan harga yang masih terjangkau, banyak analis melihat potensi kenaikan perak jauh lebih besar di masa depan.
Jadi, saat uang kertas terus dicetak, perak bukan hanya menawarkan keamanan nilai seperti emas, tapi juga membuka potensi baru di era teknologi.
Sumber: Sejarah Ekonomi Dunia, The Nixon Shock dan Kisah Awal Floating Exchange Rate
- Back
- 07/11/2025
- epi_it_akbar



